Jumat, 22 September 2017

SENI PERAN



BELAJAR AKTING TAK HARUS MAIN SINETRON

Kalau Anda berpikir seni peran itu susah, maka itu salah. Sebab, setiap kali kita keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, maka sebenarnya kita sudah melakoni peran tertentu. 

Menurut Jose Rizal Manua, seniman sekaligus pendiri Teater Tanah Air, sebuah teater anak-anak. "Jadi, sebenarnya akting itu bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan sehari-hari". Pada dasarnya tiap orang punya bakat dalam seni peran. Begitu pula dengan anak-anak. Menurutnya, anak-anak punya perspektif berbeda tentang bagaimana cara melakukan satu peran tertentu, dengan kepolosan dan pengalamannya yang tak sebanyak orang dewasa, akting anak-anak lebih natural. 

MANFAAT SENI PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK
menurut Estrina Maya, diantaranya :

  • Mengembangkan kepercayaan diri anak. Ketika ia mampu melakoni peran yang dipercayakan kepada dirinya, maka akan ada rasa bangga terhadap pencapaiannya tsb. 
  • Melatih anak mengelola emosi. Sebelum tampil diatas panggung anak akan dilanda rasa cemas. Dengan terbiasa ikut teater, maka ia mulai berpikir cara agar bisa menenangkan diri. 
  • Menumbuhkan keceriaan. 
  • Membantu anak belajar berkerjasama dalam tim. Bermain seni peran tentunya akan membuat kemampuan sosial, emosi dan komunikasi anak terasah dengan baik. Sebab anak akan terlatih berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan banyak orang atau teman dalam tim. 
  • Membantu anak memperoleh value dan semangat hidup. 
  • Mengembangkan kreatifitas dan wawasan anak.
  • Menumbuhkan empati dan belajar aturan.
  • Meningkatkan kemampuan bahasa.

Orangtua harus jeli dalam mendeteksi minat anak. Anak bukan miniatur orangtua, dari sisi psikologis, sebenarnya semua kesenian yang bila dijalani dengan baik, akan mampu menggali potensi anak. Bahkan senin dapat digunakan sebagai terapi (Art Therapy). 



Jika Anda tertarik dengan artikel ini, dapatkan langsung segera majalah Intisari edisi September di agen-agen terdekat dirumah Anda, kios majalah, atau di Toko Buku Gramedia. Jangan sampai ketinggalan yaaaaaaa :)  Have a nice day.

Rabu, 13 September 2017

HEALTHY LIFE II

MENGURANGI EFEK BURUK LEMAK

Selama ini lemak banyak menimbulkan masalah karena cara kita yang salah dalam mengonsumsi dan memanfaatkannya. Secara awam lemak biasanya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lemak jahat dan lemak baik. Kita simak sedikit yuk uraian tentang lemak baik dan lemak jahat. Yuuuuk cmon dibawah ini :

1. LEMAK JAHAT - Lemak jenis ini hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah sangat sedikit. Ada beberapa jenis lemak yang masuk kategori ini:
  • Lemak Trans. Lemak trans ini yang jelas lemak berkategori sebagai lemak jahat. Lemak ini biasanya berasal dari lemak yang sudah mengalami proses pengolahan. Misalnya minyak jelantah sisa penggorengan panas tinggi berkali-kali, atau minyak yang sengaja dipadatkan pada proses pembuatan ragam makanan olahan pabrik. 
  • Lemak Jenuh. Ciri sederhana lemak ini adalah mudah membeku pada suhu dingin. Makin mudah membeku, akan semakin jenuh. Misalnya pada kehidupan sehari-hari, gajih adalah lemak yang beku pada suhu ruangan. Lemak ini harusnya kita konsumsi dalam jumlah sedikit. 
2. LEMAK BAIK - Walaupun sebutannya sebagai lemak baik, tidak berarti kita dianjurkan makan dalam jumlah banyak. Aturan umumnya, lauk makan kita sebaiknya mengandung protein dan lemak, tapi porsinya hanya sekitar 1/5 piring. Setengah piring harus berisi serat dari sayur dan buah.
Istilah lemak baik biasanya merujuk pada lemak tak jenuh. 

Dapatkan segera artikel ini di majalah Sedap edisi 9 di agen-agen terdekat, toko buku Gramedia, dan kios majalah. 

HEALTHY LIFE


MAKAN NASI, BANYAK ATAU SEDIKIT SAJA?

Keyakinan masyarakat yang menganggap bahwa belum kenyang kalau belum makan nasi tidak sepenuhnya salah. Yang salah adalah ketika porsi nasi yang dikonsumsi sangat banyak, padahal asupan karbohidrat dari sumber lain yang sudah dikonsumsi perhari juga sudah melampaui batas. 

Dalam pemikirannya makanan selain nasi dianggap camilan semata. Padahal pemikiran seperti itu tidak bisa dibenarkan dari segi kesehatan. Berarti si pelaku sudah salah paham soal jumlah asupan karbohidrat yang harusnya dikonsumsi. 

Kesalahpahaman soal karbohidrat ini yang perlu diluruskan. Soalnya, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat berakibat buruk pada tubuh. Dampak paling kelihatan adalah kegemukan. Risiko lainnya adalah diabetes tipe 2 dan sakit jantung. 

Kecanduan karbohidrat
Ketergantungan kita terhadap karbohidrat khususnya nasi memang besar. Buktinya makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah nasi. Padahal ada saja sumber karbohidrat yang lain seperti sayuran, buah, kentang dan umbi-umbian.

Kepopuleran beras sebagai bahan makanan pokok ini memang didukung oleh kepraktisannya. Selain itu negeri ini juga penghasil beras, lihat saja tanaman pada tumbuh subur di Tanah Air. Sehingga beras lebih mudah didapat.

Karbohidrat terbaik bukan dari nasi
Menurut Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum dari Dr Tan Wellbeing Clinics Tangerang, kebanyakan nasi yang dinikmati bangsa kita adalah beras rafinasi. Yaitu beras yang sudah mengalami proses pengolahan berulang kali di pabrik. Sehingga umumnya beras itu digiling sehingga tidak ada lagi kulit arinya.

Apa faktanya nasi putih bikin risiko diabetes tipe 2 meningkat dan rekomendasi menu enam hari tanpa nasi putih. Jika kalian tertarik dengan artikel ini dapatkan segera majalah Intisari di agen-agen terdekat, toko buku Gramedia dan kios majalah. 😁😁